Dilahirkan dari semangat tujuh pemuda Lhokseumawe dan Aceh Utara yang meresapi kegelisahan mereka pada kebijakan dan pembangunan di Aceh dalam atmosfer sebuah diskusi warung kopi, Yayasan Jaring Inovasi Nanggroe (JINOE) hadir sebagai tonggak penting dalam perjalanan inovasi dan pembangunan di Aceh.
Pada tanggal 18 Agustus 2020, yang bertepatan dengan Hari Pemuda Internasional, mereka merajut mimpi besar untuk menciptakan perubahan positif di tengah tantangan pembangunan. Dengan visi yang luar biasa dan keberanian untuk beraksi menyongsong Indonesia Emas 2045, dengan tidak hanya berbicara, tetapi juga mengukir sejarah.
Kata JINOE tidak hanya sekadar menyatakan "sekarang" secara harfiah dalam Bahasa Aceh, tetapi juga mencerminkan semangat yang membara untuk generasi muda dalam mengambil tindakan, dan menghadapi tantangan dengan penuh semangat.
JINOE tidak sekadar organisasi; namun panggilan aksi untuk pemuda dan masyarakat, memotivasi mereka untuk terlibat aktif dalam perubahan. Dengan panggilan aksi ini, JINOE mengajak setiap individu untuk berkontribusi, melibatkan diri dalam program inovatif, dan menjadi bagian dari gerakan yang mengubah.
JINOE adalah bukti bahwa dari ruang diskusi di warung kopi hingga mimpi-mimpi dapat menjadi kenyataan dan inspirasi untuk memicu gerakan yang membawa perubahan positif bagi Aceh.